5 Kesalahan Yang Umumnya Sebabkan Mobil Masuk Bengkel

Memiliki mobil pribadi merupakan salah satu cita-cita sebagian besar orang. Mau itu mobil baru ataupun bekas, bisa punya kendaraan roda empat sendiri selain memudahkan kita untuk bisa kemana-mana, merupakan sebuah status kemapanan pemiliknya. Meskipun demikian, tak banyak pemilik mobil tahu cara menggunakan mobil dengan baik. Jika ada masalah, solusi paling mudah adalah membawanya ke bengkel.

Kalau mobil bekas sering keluar masuk bengkel tidaklah heran, tapi jika mobil baru alami hal tersebut, Sobat Shopee sebagai pemilik mobil curiga, ada apa dengan mobilnya. Sebelum kamu menyalahkan pabrik karena mendapatkan kendaraan yang gagal produksi, ada baiknya cek dulu apakah pernah melakukan lima kesalahan berikut ini yang sebabkan seringnya mobil masuk bengkel.

 

1 . PERNAH LAKUKAN TUNE UP SENDIRI TANPA BANTUAN AHLI

Dengan banyaknya video DIY di Youtube yang menunjukkan cara untuk meningkatkan performa mobil, mungkin Sobat Shopee tergoda untuk mencobanya sendiri. Jika Sobat Shopee memang paham masalah mesin, ini tidaklah masalah, tapi jika kamu belum pernah menyentuh atau melihat mesin sebelumnya, jangan pernah dicoba!

Salah-salah mengutak-atik bagian mesin yang tidak kamu pahami bisa justru mengurangi performa mobil, kebalikan dari tujuan tune up itu sendiri. Tak jarang mobil mala mangkrak karena salah ngulik mesin dan terpaksa diderek ke bengkel. Hindari ini dengan lakukan servis berkala ke bengkel biar ditangani langsung oleh ahlinya.

 

2 . MEMBIARKAN MOBIL KEHABISAN CAIRAN

Banyak orang pikir mobil hanya membutuhkan bensin untuk jalan, tapi yang mereka tidak tahu bahwa mobil juga perlukan air dan oli untuk bisa melaju diatas aspal. Oli mesin disarankan untuk diganti secara berkala setiap 3.000 – 4.500 km atau karena Jakarta sering macet setiap 3-4 bulan sekali. Air radiator juga harus sering diperiksa agar mesin tidak kepanasan. Coba periksa buku servis mobil untuk ketahui jadwal servis berkala yang sebaiknya dijalani mobil Sobat Shopee agar selalu berfungsi dengan baik dan bebas dari kunjungan rutin ke bengkel.

 

3 . TIDAK MENGGANTI SPARE PART PADA WAKTUNYA

Beberapa komponen dari mobil seperti busi memiliki masa tahan terbatas dan harus diganti jika memang waktu pakainya telah habis. Apalagi jika umur kendaraan sudah cukup tua, maka akan ada beberapa sparepart perlu diganti lebih sering dibanding waktu masih baru. Jadi periksa buku panduan perawatan dan konsultasikan dengan ahli untuk mengetahui kapan harus segera mengganti spare part mobil tersebut.

 

4 . HANYA MENGISI BENSIN SAAT INDIKATOR E

Walau mobil masih bisa jalan dengan kondisi indikator bensin yang mendekati tanda E, sangat tidak disarankan untuk menunggu kondisi bensin kosong sebelum mengisinya kembali. Ini dikarenakan endapan kotoran pada tangki bensin bisa masuk ke bagian mesin dan mengganggu sistem pembakaran. Selalu disarankan untuk mengisi bensin apabila indikator sudah mencapai 50% untuk cegah hal ini terjadi.

 

5 . jarang membersihkan mobil

Membersihkan mobil secara rutin tak hanya membuat mobil terlihat lebih bersih dan berkilap, tapi juga mencegah kerusakan fisik seperti karat yang dapat merusak penampilan mobil. Tak hanya merusak penampilan mobil, karat juga dapat merusak kekokohan fisik mobil. Bantu cegah terbentuknya karat pada bodi mobil dengan memberi lapisan pelindung pada cat setiap kali setelah mencuci mobil.

Menjaga dan merawat hal yang kita punya memang perlu dilakukan. Dengan 5 kesalahan diatas semoga sobat shopee lebih memperhatikan penggunaan mobil yang saat ini semakin banyak digunakan.

 

Amirul Asa Bahri – asabahri

Image: Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *