Demam Berdarah: Penyebab, Gejala, dan Fase yang Harus Diketahui

Demam Berdarah (DBD)

Demam berdarah adalah salah satu penyakit dengan jumlah kasus yang cenderung meningkat setiap tahun. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak berusia kurang dari 15 tahun, namun juga bisa terjadi pada orang dewasa. 

Penyakit demam berdarah ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu demam dengue (Dengue Fever) dan demam berdarah dengue (Dengue Hemorrhagic Fever). Perbedaannya terletak pada adanya kebocoran pembuluh darah pada demam berdarah dengue. 

Demam berdarah dengue atau DBD ini dapat membuat penderitanya mengalami nyeri hebat, dan bahkan dapat mengancam jiwa. Oleh karena itu, ketahui apa saja penyebab, gejala, serta fase-fase yang dilewati sebagai bentuk antisipasi berikut ini. 

Penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD)

Umumnya, penyakit DBD disebabkan oleh virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua nyamuk tersebut biasanya menginfeksi di pagi sampai sore menjelang petang. 

Penularan terjadi saat nyamuk menggigit dan menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, kemudian nyamuk tersebut menggigit orang lain, maka virus akan tersebar. Bisa dibilang, nyamuk berperan sebagai carrier atau pembawa virus tersebut. 

Selain melalui gigitan nyamuk, penyakit ini juga dipicu oleh beberapa faktor risiko tertentu, di antaranya:

  • Pernah mengalami infeksi virus dengue sebelumnya.
  • Tinggal atau bepergian ke daerah tropis.
  • Bayi, anak-anak, orang lanjut usia, dan orang yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah.

Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD)

Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD)
Sumber Gambar: Freepik

Tanda-tanda dan gejala demam berdarah mungkin akan bervariasi pada setiap pasien. Hal ini tergantung pada tingkat keparahan serta fase DBD yang dilewati. Biasanya, gejala-gejala akan muncul dalam waktu 4-10 hari setelah digigit nyamuk Aedes pertama kali.

Gejalanya biasanya menyerupai penyakit flu dan bisa saja menjadi semakin parah jika telat ditangani. Berikut beberapa gejala demam berdarah, meliputi:

  • Demam tinggi mencapai 40 derajat Celcius
  • Nyeri kepala berat
  • Nyeri pada sendi, otot, dan tulang
  • Nyeri pada bagian belakang mata
  • Nafsu makan menurun
  • Mual dan muntah
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Ruam kemerahan sekitar 2-5 hari setelah demam
  • Kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening
  • Pendarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit
  • Ruam kemerahan sekitar 2–5 hari setelah demam;
  • Kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening; dan
  • Perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit.

Fase Demam Berdarah

Penderita demam berdarah biasanya melalui tiga fase penyakit sejak kemunculan gejala pertama kali sampai benar-benar sembuh. Fase ini sering juga disebut sebagai Siklus Pelana Kuda. Ini dia tiga fase atau siklus demam berdarah yang harus kamu ketahui:

1. Fase Demam

Fase pertama demam berdarah yang terjadi setelah virus mulai menginfeksi adalah fase demam. Gejala yang dirasakan pada fase ini bisa berupa demam tinggi tiba-tiba dengan suhu lebih dari 40 derajat Celcius. Demam ini biasanya berlangsung selama 2-7 hari.

Gejala-gejala awal ini yang menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih dan trombosit. Pada anak kecil, fase demam dapat ditandai dengan kejang dan demam tinggi, dan juga lebih mudah mengalami dehidrasi dibanding orang dewasa.

Oleh karena itu, kamu dianjurkan untuk memperbanyak minum air putih guna mencukupi kebutuhan cairan tubuh, sehingga dapat membantu menurunkan demam dan mencegah terjadinya dehidrasi.

2. Fase Kritis

Setelah fase demam, pasien demam berdarah rentan mengalami fase kritis yang sering kali mengecoh. Sebab, di fase ini demam akan turun drastis hingga ke suhu tubuh normal atau sekitar 37 derajat Celcius, sehingga penderita merasa sudah sembuh.

Tak heran jika beberapa orang bahkan sudah kembali beraktivitas seperti biasa. Padahal, seharusnya harus tetap melanjutkan pengobatan DBD untuk memastikan tubuh benar-benar sembuh sepenuhnya.

3. Fase Penyembuhan

Apabila sudah berhasil melewati fase kritis, umumnya pasien akan kembali mengalami demam. Namun, hal ini tidak perlu dikhawatirkan, karena justru merupakan tanda-tanda bahwa pasien demam berdarah mulai sembuh.

Dengan seiring naiknya suhu tubuh, trombosit juga akan perlahan ikut naik ke taraf normal, serta cairan tubuh juga mulai kembali normal pada 48-72 jam setelahnya. Masa penyembuhan juga dapat dilihat dari peningkatan nafsu makan, sakit perut mereda, dan rutinitas berkemas yang juga kembali normal.

Selain itu, pasien juga bisa dikatakan sembuh jika jumlah sel darah putih dan trombositnya kembali normal setelah dilihat melalui tes darah khusus DBD. Umumnya, waktu yang dibutuhkan untuk sembuh sepenuhnya adalah 1 minggu.

Beli Kebutuhan untuk Pengobatan Gejala DBD di Shopee

Nah itu dia Sobat Shopee, ulasan lengkap tentang penyebab, gejala, hingga fase yang akan dilalui oleh pasien demam berdarah. Cara mencegah DBD bisa dilakukan dengan mengonsumsi banyak cairan dan makanan sehat agar daya tahan tubuh semakin kuat.

Selain itu, pengobatan demam berdarah juga bisa diatasi dengan mengonsumsi beberapa obat pereda nyeri dan penurun demam yang bisa dibeli di apotik tanpa resep sebagai bentuk penanganan pertama.

Namun, jika gejala yang dirasakan tak kunjung membaik dan semakin memburuk, sebaiknya segeralah periksakan diri ke dokter di rumah sakit terdekat. Jadi, mulai sekarang ada baiknya kamu mengonsumsi buah dan sayur segar secara rutin untuk tingkatkan kesehatan.

Kunjungi Shopee Segar untuk bisa dapatkan makanan sehat dan bergizi secara mudah dan murah sekarang juga! Dapatkan banyak promo menarik, seperti gratis ongkir, cashback, hingga diskon yang sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *