Hati-hati, Ini 5 Tanda Jika ASI Perah Sudah Basi

Memerah ASI menjadi pilihan bagi para working mom yang ingin memastikan si kecil tetap mendapat semua nutrisi terbaik yang terdapat dalam ASI. Namun, ada beberapa hal yang Bunda harus perhatikan ketika menyimpan ASI perah. Tidak seperti susu lainnya, ASI tidak dapat bertahan lama meskipun sudah disimpan di dalam lemari es. Nah, untuk mengetahui apakah ASI perah Bunda sudah basi atau tidak, berikut ini lima tandanya.

AROMA TIDAK SEDAP

Tak jauh berbeda dari makanan lainnya, ASI juga mengeluarkan aroma yang tengik dan tidak sedap ketika sudah basi. Sementara ASI yang masih segar cenderung mengeluarkan aroma yang manis. Meski begitu, aroma ASI setiap ibu memang berbeda-beda, semua itu tergantung dari makanan yang Bunda konsumsi.

PERUBAHAN RASA

Sama seperti aroma, rasa ASI memang berbeda pada setiap Bunda, tergantung dari makanan yang dikonsumsi. Namun, ASI yang sudah basi dipastikan memiliki rasa yang asam. Jadi cicipi dahulu ketika ingin memberikan ASI perah ke si kecil, kalau mendapatkan rasa asam lebih baik langsung dibuang saja ya, Bunda.

MENGGUMPAL DAN TIDAK TERCAMPUR

Image result for breast milk rotten

Ketika disimpan, ASI perah akan terbagi menjadi dua bagian, yakni lemak dan air. Pada ASI yang masih layak, kedua bagian ini akan mudah tercampur hanya dengan memutar botol saja. Namun, jika telah basi, lemak dan air pada ASI tidak tercampur dengan baik serta muncul gumpalan.

DISIMPAN DI KULKAS SELAMA LEBIH DARI 5 HARI

Image result for breast milk

Bila disimpan di kulkas bagian bawah, kesegaran ASI perah hanya dapat bertahan 3-5 hari. Jika Bunda ingin menyimpan ASI lebih lama, maka simpanlah di freezer pada bagian belakang yang suhunya paling dingin dan stabil. ASI perah yang disimpan di freezer dapat bertahan hingga 3 bulan. Namun, pastikan tidak ada perubahan suhu dan Bunda tidak mengeluarkannya sama sekali selama masa penyimpanan ya.

TIDAK TERTUTUP DENGAN RAPAT

Image result for breast milk

ASI perah yang terkena udara luar tentunya lebih mudah basi dan terkena bakteri. Jadi pastikan Bunda menyimpannya dalam wadah yang tertutup rapat, lebih baik gunakan wadah khusus penyimpanan ASI atau botol kaca dan wadah plastik yang bebas dari BPA.

Image: Baby Center, KellyMom, Very Well Family, Todays Parent

AM

Image: Baby Center

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *